Ia telah mengenyam derita dan tiran rasa
Ia mencuba tersenyum di bawah kepedihan
Desahannya adalah kepiluan yang terkomplikasi
Ia meletakan kondisi sehingga hatinya terkondisi
Ia derai air matanya hingga melaut dengan kesedihan
Ia membenci dan mengutuk hukum perasaan manusia
Ia terlahir dari pola fikiran dan kebijaksanaan setelah derita
Setelah ini, ia harus membangun jiwanya
Kekasihnya adalah dirinya sendiri
Ia bakar segala ketamakan dan kemunafikan
Yang kerap kali ia tak mampu melihat jiwanya
dan ia bahagia kerana rasa